Konten TikTok telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar platform hiburan. Kini, aplikasi ini menjadi ruang pembelajaran digital yang digemari anak muda Indonesia. Dengan lebih dari 24 juta konten bertagar edukasi yang beredar di platform ini, TikTok membuktikan bahwa belajar tidak harus selalu kaku dan membosankan. Fenomena ini menciptakan revolusi cara generasi muda mengonsumsi ilmu pengetahuan melalui format video pendek yang menghibur.
1. Konten Tutorial Singkat yang Mudah Dipahami
Konten tutorial menjadi primadona di kalangan pengguna muda TikTok. Hampir 83% pengguna media sosial lebih menyukai konten tutorial dalam bentuk video yang dikemas singkat namun informatif. Kamu bisa menemukan beragam tutorial mulai dari cara menggambar, memasak hidangan sederhana, hingga trik matematika yang dijelaskan dalam durasi kurang dari satu menit. Format ini sangat cocok dengan rentang perhatian anak muda yang cenderung singkat, namun tetap efektif menyampaikan informasi penting.
Keberhasilan konten tutorial terletak pada penyajiannya yang visual dan praktis. Kreator edukasi menggunakan papan tulis sederhana atau demonstrasi langsung yang membuat konsep rumit menjadi mudah dicerna. Misalnya, akun @cathflo.art yang mengajarkan teknik menggambar dengan tampilan estetik berhasil menarik jutaan penonton. Pendekatan ini membuktikan bahwa pembelajaran tidak perlu terasa seperti beban akademis yang berat.
2. Umpan STEM untuk Generasi Digital
TikTok meluncurkan fitur Umpan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) yang khusus menyajikan konten edukasi berkualitas tinggi. Fitur ini telah menarik 25% pengguna global untuk mengunjunginya setiap minggu, dengan lebih dari 110 miliar tayangan untuk tagar bertema STEM. Kamu bisa mengakses konten yang telah dikurasi ketat untuk memastikan validitas informasinya, mulai dari eksperimen sains sederhana hingga penjelasan konsep teknologi terkini.
Keistimewaan Umpan STEM adalah kemampuannya menyajikan materi pembelajaran yang biasanya dianggap sulit menjadi konten yang menarik dan mudah dipahami. Platform ini memastikan setiap video bebas dari misinformasi dan eksperimen berbahaya melalui proses moderasi ketat. Bagi kamu yang berusia di bawah 18 tahun, fitur ini bahkan tersedia otomatis, sementara pengguna dewasa dapat mengaktifkannya melalui pengaturan privasi.
3. Kampanye #SerunyaBelajar yang Mengubah Paradigma
Momentum Hari Pendidikan Nasional 2025 dimanfaatkan TikTok untuk menggelar kampanye #SerunyaBelajar dengan total hadiah 40 juta rupiah. Kampanye ini mengajak seluruh pengguna untuk berkreasi membuat konten edukasi yang menarik. Tagar edukasi populer seperti #SerunyaBelajar, #SamasamaBelajar, dan #SerunyaMembaca telah membuktikan bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung efektif di ranah media sosial.
Kesuksesan kampanye ini tidak lepas dari kontribusi kreator konten edukasi yang memahami cara berkomunikasi dengan audiens muda. Mereka menggunakan bahasa kasual, efek visual menarik, dan musik latar yang membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Pendekatan ini berhasil mengubah persepsi bahwa edukasi harus selalu formal dan membosankan, menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan interaktif bagi generasi digital Indonesia.