Berbicara tentang Social Selling, hampir pasti teringat dengan media marketing. Padahal, baik social selling maupun media marketing adalah dua hal berbeda.
Kedua istilah ini juga akan sering kamu temukan ketika berbisnis online saat ini. Maka dari itu, kamu jangan sampai salah menerapkannya saat berjualan.
Perbedaan antara social selling dan social media marketing adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Utama:
Social Selling bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan calon pembeli. Bisa juga mencari pelanggan potensial melalui interaksi personal dan pembangunan kepercayaan secara individual.
Untuk Social Media Marketing bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek, memperluas jangkauan, dan mempromosikan produk atau layanan. Caranya melalui konten yang dipublikasikan secara luas di platform media sosial.
2. Fokus Interaksi:
Seperti pada poin sebelumnya, Social Selling lebih berfokus pada interaksi satu lawan satu antara penjual dan pembeli potensial. Tujuan membangun hubungan ini lebih pribadi dan relevan.
Social Media Marketing justru lebih berfokus pada interaksi satu lawan banyak. Caranya dengan menargetkan audiens yang lebih luas melalui konten dan dapat disebarkan secara massal.
3. Keterlibatan Personal:
Social Selling menekankan keterlibatan personal antara penjual dan pembeli. Caranya dengan memperhatikan preferensi dan kebutuhan individu untuk memberikan solusi lebih relevan.
Sedangkan Social Media Marketing cenderung mengedepankan konten. Semua dirancang untuk menarik perhatian luas tanpa memperhatikan karakteristik individual pembeli secara mendalam.
4. Orientasi Hasil:
Social Selling menekankan pencapaian hasil jangka panjang. Contohnya seperti peningkatan loyalitas pelanggan, penjualan berulang, dan referensi dari pelanggan yang puas.
Sedangkan Social Media Marketing sering diukur berdasarkan kinerja konten yang dipublikasikan. Contohnya seperti jumlah tampilan, like, atau komentar. Tentunya dengan fokus pada pencapaian tujuan pemasaran yang lebih langsung.
Hubungi Kami di WhatsApp