Saat kita menjalankan sebuah bisnis, peran Supply Chain Management (SCM) menjadi sangat penting demi kelancaran distribusi produk kepada konsumen. Apalagi jika bisnis kita sudah mulai berkembang semakin luas.
Jika kita berbicara tentang Indonesia saja, keterjangkauan wilayah masih cukup sulit tercapai, mengingat wilayahnya yang sangat luas. Salah satunya saat kita ingin mengirimkan barang ke kota Jayapura.
Maka dari itu, pengelolaan terkait SCM ini harus benar-benar kita perhatikan. Untuk mengetahui arti dari istilah ini, silakan simak penjelasan singkatnya berikut ini.
Apa Itu Supply Chain Management (SCM)?
SCM adalah proses pengelolaan aliran barang, informasi, dan jasa dari produsen menuju ke konsumen. Hal ini mencakup beberapa bentuk tahapan, mulai dari perencanaan produksi, pengelolaan persediaan, hingga distribusi produk akhir.
Secara umum, SCM akan menciptakan sinergi antara semua elemen dalam rantai pasok agar bisa mencapai efisiensi secara maksimal. Dengan begitu, biaya pengiriman barang bisa lebih murah, terutama untuk tujuan ke luar pulau.
Banyak perusahaan mendalami supply chain management course untuk bisa menerapkan rantai pasok barang yang semakin efisien dari hari ke hari. Hal ini sangat penting mengingat persaingan bisnis saat ini semakin ketat.
Baca juga: 6 Proses Warehouse Management System Lengkap
Tahapan Supply Chain Management
Dalam menjalankan rantai pasok manajemen, tentu akan ada beberapa tahapan yang harus kita lalui. Adapun tahapan-tahapan yang harus ada di dalam menjalankan SCM adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Produksi
Langkah pertama dalam menerapkan manajemen rantai pasok adalah perencanaan produksi. Di sini, perusahaan meramalkan permintaan, mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, dan merencanakan proses produksi secara keseluruhan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang pasar, perusahaan dapat menghindari kelebihan atau kekurangan stok. Hal ini akan membuat alokasi anggaran bisa berjalan dengan proporsional sehingga pembiayaan dalam bisnis bisa terbagi merata.
2. Pengadaan Bahan Baku
Setelah perencanaan selesai, langkah selanjutnya adalah pengadaan bahan baku. SCM memastikan bahwa perusahaan telah bekerja dengan pemasok yang tepat dan berkualitas sehingga kegiatan operasional bisa berjalan dengan lancar.
Kemitraan strategis dengan pemasok adalah kunci keberhasilan dalam membangun rantai pasok yang efisien. Itulah kenapa penentuan pemasok atau suplier menjadi hal yang krusial dalam menjalankan sebuah bisnis.
3. Manufaktur dan Produksi
Pada tahap ini, bahan baku yang sudah kita siapkan akan diubah menjadi produk jadi. Perusahaan harus mengoptimalkan proses produksi agar bisa meminimalkan waktu dan biaya, sambil tetap menjaga standar kualitas dari produk yang dihasilkan.
Dalam hal ini, supply chain management memainkan peran yang cukup penting demi mencapai efisiensi tingkat tinggi.
4. Manajemen Persediaan
Persediaan yang efisien adalah pondasi dari SCM perusahaan yang berhasil. Perusahaan perlu menjaga keseimbangan antara memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi semua permintaan dan mencegah adanya kelebihan stok.
Jadi, perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas yang banyak hanya untuk stok yang tidak perlu. Hal ini justru menghambat pembiayaan di sektor lain yang dapat mengganggu operasional perusahaan secara keseluruhan.
Baca juga: Ini 7 Perbedaan WMS dan SCM (Supply Chain Management)
Gunakan Jasa Fulfillment dalam SCM
Seperti sudah kita bahas sebelumnya, efisiensi rantai pasok bisa kita capai dengan manajemen persediaan yang baik. Salah satu yang bisa Anda lakukan untuk mencapainya adalah dengan memaksimalkan penggunaan gudang.
Inilah yang menjadi perhatian dari Kailo Jayapura sebagai penyedia jasa fulfillment atau warehouse management service. Dengan menjadi partner kami, kebutuhan penyimpanan barang bisa Anda dapatkan dengan mudah di kota Jayapura.
Anda bisa mendapatkan manfaat penyimpanan barang di Jayapura tanpa perlu membayar sewa atau hire karyawan. Segera hubungi kami di nomor WA berikut 081212125248 dan ciptakan supply chain management terbaik untuk bisnis Anda.