Banyak orang masih keliru menyamakan flu dengan pilek biasa. Padahal, keduanya memiliki perbedaan signifikan yang menentukan cara penanganan tepat. Memahami perbedaan flu dan pilek bukan sekadar pengetahuan umum, tetapi kunci penting untuk mendapatkan pengobatan yang efektif dan mencegah komplikasi berbahaya. Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut.
1. Virus Penyebab yang Menentukan Tingkat Keparahan
Perbedaan paling mendasar antara flu dan pilek terletak pada virus penyebabnya yang sangat berbeda. Flu atau influenza hanya disebabkan oleh satu jenis virus spesifik yaitu virus influenza tipe A, B, atau C yang memiliki sifat sangat ganas. Sementara itu, pilek dapat disebabkan oleh lebih dari 200 macam virus berbeda. Rhinovirus paling sering menyerang sistem pernapasan atas. Kamu perlu memahami bahwa virus influenza memiliki kemampuan bermutasi tinggi, membuat tubuhmu sulit membentuk kekebalan permanen.
Virus influenza menyerang sistem pernapasan secara menyeluruh. Mulai dari rongga hidung, pangkal tenggorokan, bronkus, hingga paru-paru. Berbeda dengan virus pilek yang umumnya hanya menyerang saluran pernapasan bagian atas. Virus influenza dapat menembus lebih dalam dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada organ vital. Virus influenza tipe A dan B biasanya menyebabkan flu musiman dengan tingkat penularan sangat tinggi. Sedangkan untuk tipe C dapat menyerang sepanjang tahun tanpa mengenal musim.
2. Gejala Flu Datang Mendadak dan Lebih Berat
Kamu akan merasakan perbedaan sangat jelas dari intensitas gejala yang ditimbulkan kedua penyakit ini. Gejala flu muncul secara tiba-tiba dalam hitungan jam dengan demam tinggi mencapai 38°C atau lebih selama 3-5 hari. Lalu, ada sakit kepala berat, batuk kering, badan menggigil, nyeri otot sekujur tubuh. Terdapat kelelahan ekstrem yang bisa bertahan hingga 2-3 minggu. Nyeri otot dan menggigil merupakan ciri khas flu yang sangat jarang ditemukan pada pilek biasa. Bahkan pada anak-anak, flu sering disertai mual dan muntah yang membuat kondisi semakin memprihatinkan.
Sebaliknya, pilek memiliki gejala yang lebih ringan dan masih dapat ditoleransi tubuh. Kamu akan mengalami sakit tenggorokan yang biasanya membaik dalam 1-2 hari. Kemudian, hidung tersumbat atau berair dengan lendir berwarna jernih, bersin-bersin, batuk ringan berdahak, dan kadang sakit kepala ringan. Gejala pilek umumnya membaik dalam 7-10 hari tanpa memerlukan pengobatan khusus, dan tubuhmu masih bisa beraktivitas normal meski dalam kondisi tidak nyaman.
3. Pola Perkembangan Penyakit yang Berbeda
Gejala flu sering menyerang secara mendadak dan memberat dalam waktu beberapa jam saja. Kamu bisa merasa sehat di pagi hari namun tiba-tiba drop di siang atau sore hari dengan demam tinggi dan badan menggigil hebat. Keluhan yang kamu alami biasanya akan berlangsung selama 1 minggu penuh. Namun, tidak jarang terus berlanjut hingga 2 minggu dengan rasa lelah yang masih terasa berminggu-minggu kemudian.
Pilek memiliki pola perkembangan yang lebih bertahap dan dapat diprediksi. Kamu akan merasakan gejala muncul secara perlahan. Diawali dengan sakit tenggorokan pada hari pertama yang kemudian membaik dalam 1-2 hari, diikuti hidung tersumbat dan bersin-bersin pada hari ke-4 atau ke-5. Pola yang lebih lambat ini memberikan waktu bagi tubuhmu untuk beradaptasi dan melawan infeksi secara alami tanpa terlalu menguras energi vital.
4. Risiko Komplikasi yang Mengancam Jiwa
Flu memiliki potensi komplikasi serius yang tidak boleh kamu remehkan sedikitpun. Komplikasi berbahaya tersebut meliputi pneumonia (radang paru-paru), radang otot (myositis), gangguan sistem saraf pusat, serta masalah jantung seperti serangan jantung, miokarditis, dan perikarditis. Bagi kamu yang memiliki riwayat asma, flu dapat memicu kekambuhan serangan asma yang membahayakan nyawa. Kelompok rentan seperti lansia di atas 65 tahun, anak-anak di bawah 5 tahun, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis memiliki risiko komplikasi yang jauh lebih tinggi.
Pilek umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan serius dan sangat jarang menimbulkan komplikasi berbahaya. Kamu mungkin hanya akan mengalami ketidaknyamanan sementara tanpa ancaman serius terhadap organ vital tubuh. Meski begitu, pilek yang diabaikan pada orang dengan daya tahan tubuh lemah dapat berkembang menjadi infeksi sekunder. Contohnya seperti sinusitis akut atau infeksi telinga tengah.
5. Strategi Pencegahan yang Sangat Berbeda
Cara paling efektif untuk melindungi diri dari flu adalah dengan mendapatkan vaksin influenza setiap tahun. Kamu sangat disarankan mendapatkan vaksinasi pada awal musim flu untuk perlindungan optimal. Selain vaksinasi tahunan, kamu harus rajin mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik, menggunakan masker saat berada di tempat umum, dan menghindari kontak langsung dengan penderita flu.
Untuk mencegah pilek, vaksin bukanlah pilihan karena terlalu banyak jenis virus penyebab yang berbeda. Kamu cukup menjaga kebersihan diri, menghindari pemicu alergi atau paparan udara dingin berlebihan, serta memperkuat daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi tinggi vitamin C, istirahat cukup 7-8 jam sehari, dan olahraga teratur akan membantu tubuhmu melawan virus pilek dengan lebih efektif.
